Jumat, 31 Mei 2013
United Legend --> Sir Robert 'Bobby' Charlton
Nama : Sir Robert 'Bobby' Charlton
Tempat Tanggal Lahir : Ashington, 11 October 1937
Kebangsaan : Inggris
Tinggi badan : 173 cm
Posisi Bermain : Gelandang Serang, Striker
Total Goal : 249
Total Penampilan : 758
Bergabung Dengan MU : 11 Oktober 1953
Perjalanan Karir :
Karir Junior :
* East Northumberland Schools tahun 1953–1956
* Manchester United tahun 1956
Karir Senior :
* Manchester United tahun 1956-1973,
758 Penampilan, 249 Gol
* Preston North End tahun 1973-1975,
38 Penampilan, 8 Gol
* Waterford tahun 1976
3 Penampilan, 1 Gol
Tim Nasional Inggris :
* Timnas U-23 tahun 1958-1960
6 Penampilan, 5 Gol
* Timnas Senior tahun 1958-1970
106 Penampilan, 49 Gol
Manager Tim :
* Preston North End tahun 1973-1975
* Wigan Athletic tahun 1983 (caretaker manager)
Prestasi:
* 3 kali Juara Liga Inggris bersama Manchester United pada tahun 1956/1957, 1964/1965, 1966/1967
* Juara FA Cup tahun 1962/1963
* Juara Charity Shield tahun 1956, 1957, 1965, 1967
* Juara FA Youth Cup tahun 1953/1954, 1954/1955, 1955/1956
* Juara Piala Eropa tahun 1967/1968
* Juara Piala Dunia bersama Timnas Inggris tahun 1966
SEKILAS TENTANG BOBBY CHARLTON
Siapa yang tak kenal Bobby Charlton, salah satu legenda terbesar Manchester United dan juga Inggris, yang pernah memenangkan satu-satunya trophy piala dunia bagi Inggris, dan juga memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Manchester United sepanjang masa dengan total 249 Gol dari 758 penampilan.
Bobby Charlton memulai karir dari tim junior Manchester United dan memperoleh kontrak profesionalnya pada umur 17 tahun.
Pada awal karirnya bersama Manchester United, Bobby Charlton mengalami tragedi yang sangat memilukan saat pesawat yang ditumpangi skuad Manchester United mengalami kecelakaan saat mencoba lepas landas dari bandara di Muenchen tahun 1958 yang dikenal dengan 'Munich Disarter', Bobby Charlton berhasil selamat dari tragedi itu, dan sejak saat itu, Bobby Charlton mengabdikan sepakbolanya untuk teman-temannya yang tewas dalam kecelakaan itu. Bersama Manchester United, Bobby Charlton membangun kembali kejayaan Manchester United di Inggris ataupun eropa. Dan hasilnya, 3 Piala Liga Inggris, 1 Piala FA, dan 1 Piala Eropa berhasil dipersembahkan Bobby Charlton buat Manchester United.
Puncak karir Bobby Charlton terjadi pada tahun 1966 saat dia berhasil mengantarkan Timnas Inggris menjadi juara Piala Dunia dengan mengalahkan Jerman Barat di final dengan skor 4-2, dan memenangkan FIFA World Cup Golden Ball sebagai penghargaan pribadinya.
Manchester United sampai mengakhiri karir dari Manchester United dan pindah ke Preston North End tahun 1973. Sampai saat ini, Bobby Charlton menempati urutan ke-4 dalam daftar pemain terbaik sepanjang masa Manchester United dibawah Ryan Giggs, Eric Cantona, dan George Best. Setelah itu, Bobby Charlton menjadi legenda dengan terus bermain dan mencetak gol buat
United Legend --> Eric 'The King' Cantona
Nama Lengkap : Eric 'The King' Daniel Pierre Cantona
Tempat dan Tanggal Lahir : Marseille, 24 Mei 1966
Kebangsaan : Prancis
Tinggi Badan : 188 cm
Posisi : Penyerang
Nomor Punggung : 7
PERJALANAN KARIR SEPAKBOLA
* Tahun 1983–1988 Auxerre, 82 Penampilan, 23 Gol
* Tahun 1985–1986 Martigues (Pinjaman), 15 Penampilan, 4 Gol
* Tahun 1988–1991 Marseille, 40 Penampilan, 13 Gol
* Tahun 1989, Bordeaux, (Pinjaman), 11 Penampilan, 6 Gol
* Tahun 1989–1990, Montpellier (Pinjaman), 33 Penampilan, 10 Gol
* Tahun 1991, Nîmes, 16 Penampilan, 2 Gol
* Tahun 1992, Leeds United, 28 Penampilan, 9 Gol
* Tahun 1992–1997, Manchester United, 144 Penampilan, 64 Gol
Tim Nasional
* Tahun 1987–1995, Prancis, 45 Penampilan, 20 Gol
Debut Internasional :
12 Agustus 1987 Melawan Jerman Barat
Penghargaan yang Diraih :
* Juara Piala Eropa U-21 Bersama Timnas Prancis Tahun 1988
* Juara Piala Prancis Bersama Montpellier Tahun 1990
* Juara Liga Prancis Bersama Marseille Tahun 1991
* Juara Divisi Satu Liga Inggris Bersama Leeds United Tahun 1992
* Juara Premier League Bersama Manchester United Tahun 1993,
1994, 1996, 1997
* Juara Piala FA Bersama Manchester United Tahun 1994, 1996
* PFA Player of the Year Tahun 1994
* Footballer of the Year Tahun 1996
SEKILAS TENTANG ERIC CANTONA
Setelah didatangkan oleh Manchester United dari Leeds United tahun 1992, nama Eric Cantona langsung berkibar sebagai pesepakbola hebat di medio tahun 90'an. Mengenakan jersey no.7, Eric 'The King' Cantona bersama MU telah membawa banyak kejayaan buat Setan Merah dengan meraih 4piala Premier League dan 2piala FA.
Maka tak salah jika Cantona selalu dielu-elukan para pendukung MU.
Dan tentang julukan 'The King' yang diberikan para fans united padanya, itu berkaitan dengan aksinya di lapangan, bukan karena kemampuannya mencetak gol, tapi karena penampilan uniknya yang selalu menaikkan kerah jersey nya sehingga terlihat seperti memakai jubah raja. Dan karena itulah julukan 'The King' melekat padanya.
Sepanjang karirnya, Cantona dikenal sebagai pemain yang temperamental dan kontroversial, dan salah satu yang menarik perhatian dunia adalah 'kung-fu kick' yang dilepaskan Cantona kepada fans Crystal Palace bernama Mathew Simons sesaat setelah Cantona dikartu merah wasit dalam pertandingan ditahun '95. Kejadian ini dipicu oleh ejekan Simons saat Cantona sedang berjalan menuju ruang ganti, karena tak bisa menahan emosi, kontan Cantona pun melepaskan Kung-fu kick yang sangat terkenal itu ke arah Mathew Simons. Akibat insiden itu, Cantona mendapat skorsing 9bulan tak boleh bermain sepakbola, sedangkan Mathew Simons mendapat hukuman 7 hari penjara.
Terlepas dari segala kontroversinya, Eric Cantona tetap layak disebut sebagai salah satu legenda Manchester United terhebat mengingat ia pun juga berperan sebagai guru dan pemimpin dari generasi emas 'Class of 92' yang membawa banyak kejayaan buat Manchester United sampai sekarang.
Dunia sepakbola memang fenomenal sekaligus kontroversial. Sifat temperamennya dan permainan kerasnya sering kali mendapat kritikan tajam dari berbagai pihak. Namuna sekitar tahun 1997, sepertinya Eric Cantona yang terkenal Bengal itu sangat menyadari dirinya. Di pertandingan terakhirnya melawan melawan West Ham pada 11 Mei 1997, dirinya menyatakan permintaan maaf terdalam untuk David Busst yang karir sepakbolanya berakhir karena mengalami cedera serius saat melawan Manchester United tahun lalu.
Eric Cantona saat ini adalah selain dikenal sebagai seorang legenda pemain sepak bola (yang temperamen tentunya) di Manchester United dan Perancis, juga dikenal sebagai seorang pemain film professional. Sudah cukup banyak film yang dibintanginya, termasuk film terbarunya Switch yang menempatkannya pada peran utama.
Kamis, 30 Mei 2013
Inside United : Carrington Training Centre
Nama Resmi : Trafford Training Centre
Lokasi : Carrington, Manchester, Inggris
Alamat : Birch Road, Off Isherwood Road, Carrington, Manchester.
Dibangun : Tahun 1999
Resmi Dibuka : 26 Juli 2000
Pemilik : Manchester United F.C.
SEKILAS TENTANG CARRINGTON TRAINING CENTRE
Trafford training centre atau lebih familiar disebut 'Carrington' adalah pusat pelatihan yang dimiliki oleh Manchester United. Mulai dibangun pada akhir dekade 90'an, Carrington selesai dibangun dan kemudian diresmikan pada 26 juli 2000. Carrington dibangun atas permintaan Sir Alex Ferguson yang menginginkan tempat latihan yang tertutup bagi publik, dan kini Carrington digunakan sebagai tempat latihan resmi tim utama maupun tim junior Manchester United, menggantikan 'The Cliff' yang sebelumnya digunakan sebagai pusat pelatihan.
Carrington adalah pusat pelatihan yang dibangun dengan mewah dan mempunyai fasilitas yang lengkap. Di dalam kompleks, ada pusat pelatihan dan rehabilitasi, ruang fisioterapi dan pijat, kolam renang dan kolam hidroterapi. Ada juga lapangan basket, sauna, ruang kebugaran untuk menjaga berat badan, restoran, ruang rapat, kantor, ruang kelas, dan sebuah studio TV untuk wawancara pemain dan staf untuk MUTV.
Didalam komplek Carrington, ada 14 lapangan sepak bola berbagai ukuran, dan dua laguna yang digunakan sebagai bagian dari sistem pembuangan air limbah.
Carrington oleh media dijuluki sebagai "Benteng Carrington" karena lokasi pusat pelatihan ini terletak 2,4 kilometer dari pagar depan dan juga dilindungi oleh 30.000 pagar pohon disekitarnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah media dan mata-mata dari tim lain untuk melihat taktik tim yang akan digunakan dalam pertandingan mendatang.
Pusat pelatihan Carrington ini memiliki luas total selebar 108 hektar yang 71 persen dari area nya digunakan oleh klub, dan lahan sisanya disewakan kepada petani lokal, termasuk juga cagar alam kecil yang dikelola oleh klub dan 'Cheshire Wildlife Trust', sebuah lembaga perlindungan satwa.
Kompleks ini tidak terhubung ke saluran pembuangan utama kota Carrington, maka dari itu pusat pelatihan ini memiliki sistem pembuangan limbah sendiri.
Pusat pelatihan ini dikelola oleh tujuh staf 'Group Property Services' (GPS). Dimana tiga staff ditempatkan di gedung Akademi dan empat staf sisanya ada di gedung utama Trafford Training Centre.
Rabu, 29 Mei 2013
10 Pemain Muda Terbaik Manchester United
Manchester
United F.C. adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang
berbasis di Old Trafford, Manchester, memang menjadi salah satu tim
papan atas di Britania Raya setelah sukses merebut 11 gelar Premier
League, 4 gelar Piala FA, 3 gelar Piala Liga, 8 Community Shield, 2
gelar Liga Champions, 1 gelar Piala Winners, 1 Piala Interkontinental,
1 Piala FIFA Club World Cup dan 1 Super Cup dalam dua dasawarsa
terakhir.
Dalam sejarahnya, Manchester United selalu mencetak pemain-pemain muda berkelas. Baca :10 Pemain Terbaik Manchester United. Nama-nama legendaris melenggang penuh pesona di lapangan hijau stadion kebanggaan Old Trafford untuk menyajikan permainan menawan. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkan Manager Sir Matt Busby dan Sir Alex Ferguson menjadi manager yang paling sukses menangani Manchester United menjadi tim yang besar. Siapa saja pemain muda tersebut, berikut ini 10 pemain muda terbaik sepanjang masa dari Manchester United.
1. David Pegg
David
Pegg adalah seorang pemain inggris dan salah satu dari delapan pemain
MU yang kehilangan nyawanya dalam bencana udara Munich pada 6 februari
1958. Sebagai anak ajaib yang menjadi target team papan atas, ia
mendatangani kontrak pertamanya bersama United pada saat meninggalkan
sekolah di umur nya 14 tahun, dan debut pertamanya di tim Football
League first division melawan Middlesbrough pada tanggal 6 Desember
1952 di umurnya 17 tahun.
Ia menjadi pemain sayap kiri yang paling dihormati dan disegani oleh team-team lawan. Sebelum akhirnya sampai pada bulan-bulan terakhir bencana (ketika ia digantikan oleh Albert Scanlon) dan telah mengumpulkan dua medali kemenangan League Championship dalam dua musim sebelum bencana Munich terjadi. Ia juga menikmati reputasinya yang patut ditiru di Eropa, tim besar seperti Real Madrid pun sudah mempersiapkan bek baru yang khusus untuk menghadang bakatnya pada semifinal Leg pertama melawan United, Maret 1957.
2. David Beckham
David
Robert Joseph Beckham memulai karir sepakbolanya di akademi sepakbola
milik Manchester United. Beckham mahir dalam umpan silang dan tendangan
bebas melengkung membuatnya ia menjadi salah satu eksekutor terbaik
tendangan bebas terbesar dalam sejarah.
Di musim 1994-1995 David Beckham masuk ke skuad senior Manchester
United, hal ini mendapat banyak kecaman karena pada saat itu usia David
Beckham masih sangat muda. Tapi di akhir musim, Beckham membuktikan
pilihan pelatihnya Alex Ferguson tepat dengan memenangi Premiership dan
FA Cup. Debut pertamanya bersama tim senior MU terjadi saat dia menjadi
pemain pengganti di ajang Piala Liga saat melawan Brighton & Hove
Albion. Pada tanggal 7 Desember 1994, Beckham membuat debutnya di Liga
Champions dan berhasil mencetak 1 gol ketika melawan Galatasaray.
Selama bersama Machester United, ia ikut memenangkan 6 gelar juara Premier
League, piala FA Cup 2 kali, Liga Champions 1999, Piala Interkonental
dan Piala FA Youth.
3. Arthur Albiston
Beberapa
pemain telah mewakili Manchester United, Arthur merupakan pemain bek
kiri Skotlandia yang dapat diandalkan atas konsistennya. Bagian terbaik
dari satu dekade, Arthur Albiston adalah pemain inti The Reds
dimana ia telah mengumpulkan tiga medali kemenangan FA Cup Winners, 14
kali bermain dengan timnas Skotlandia dan memiliki banyak penggemar.
Albiston bergabung dengan klub Manchester United sebagai trainee pada bulan
Juli 1972, dan dua tahun kemudian ia menjadi pemain profesional.
Membuat team pertama debutnya pada tanggal 9 Oktober 1974 di kemenangan
pertandingan Piala Liga saat itu melawan Manchester City. Di Old
Trafford di depan 55.000 penonton. Ia membuat 485 penampilan di umurnya
14 tahun, bermain di bek kiri , dan mencetak enam gol. Ia membantu klub
memenangkan Piala FA pada 1977 , 1983 dan 1985.
Albiston meninggalkan Manchester United pada Agustus 1988 untuk West Bromwich Albion , dikelola oleh mantan bos Setan Merah Ron Atkinson , dengan status bebas transfer. Pada saat keberangkatannya dari Old Trafford ia adalah pemain terlama di skuad dan satu-satunya pemain yang tersisa dari masa kejayaan Tommy Docherty.
4. Gary Neville
Ia
bermain untuk Manchester United selama kariernya dan menjadi kapten tim
selama lima tahun. Ia juga sering bermain untuk tim nasional
Inggris.Gary Neville secara potensinya sudah mulai terlihat sejak muda
untuk menjadi pesepakbola Profesional. Neville mengorbankan semua hal
menyenangkan remajanya dalam rangka untuk menjadikannya sebagai
pesepakbola, dengan menghabiskan seluruh karirnya bermain di Old
Trafford, yang membuat ia menjadi salah satu orang yang loyal membela
satu klub sepakbola. ia membuat debut internasionalnya pada tahun 1995
dan menjadi pilihan pertama untuk klub dan negara selama lebih dari
sepuluh tahun.
Gary Neville adalah saudara dari pesepakbola Liga Premier dan kapten Everton Phil Neville, yang juga pemain Manchester United (dari tahun 1993 sampai 2005). Pada saat ia pensiun, ia merupakan pemain Manchester United terlama kedua yang membela tim tersebut, di belakang rekan setimnya Ryan Giggs. Neville pensiun pada 2011. Ia telah bermain 602 kali untuk Manchester United, dan 85 kali penampilannya di Timnas Inggris.
5. Norman Whiteside
Whiteside
menjadi pemain Manchester United termuda sejak Duncan Edwards ketika ia melakukan
debut pertamanya sebagai penyerang pada musim 1981-82. Debutnya terjadi
saat melawan Brighton & Hove Albion di liga menang 1-0 di Goldstone
Ground pada 24 April 1982, dua minggu sebelum ulang tahunnya yang
ke-17. Pada hari terakhir musim itu, delapan hari setelah ulang tahun
ke-17, ia menjadi pencetak gol termuda Manchester United menang 2-0 atas tuan
rumah Stoke City. Meskipun ia tidak memiliki kecepatan yang cukup untuk
menjadi penyerang murni, Whiteside memiliki gaya dan keterampilan yang
hebat. Hal ini membuatnya menjadi pemain favorit di kalangan penggemar
Manchester United karena kemahirannya sebagai penyerang atau membantu
kontrol lini tengah permainan.
Whiteside telah bermain untuk Manchester United (273 penampilan, 66 gol) sebelum karirnya berakhir dengan cidera di usia 26. Ia memenangkan Piala FA dua kali selama bermain untuk Manchester United, pada tahun 1983 dan 1985. Whiteside keluar dari tim di usia 24 tahun.
6. Paul Scholes
“Ia
selalu memegang kendali di lapangan dan menentukan passing yang sangat
akurat menjadi indah untuk ditonton.” Itulah yang di katakan oleh “The
United Legend” Bobby Charlton. Scholes adalah salah satu pemain yang
bersinar pada generasinya, ia dihormati karena perilakunya di dalam dan
diluar lapangan, serta permainnya di lapangan hijau. Menjadi kekuatan
baru saat itu bersama Beckham, Giggs, Butt dan Neville bersaudara pada
pertengahan 1990-an. Kelahiran Salford, Scholes mencetak dua gol pada
debutnya di Piala Liga di Port Vale di 1994/95 dan pada pertama liga
melawan Ipswich.
Pada akhir musim 2010/2011 Paul Scholes resmi pensiun dari United, setelah menghabiskan semua kariernya sampai saat ini bermain untuk klub “setan merah”. Setelah pensiun, Paul Scholes akan menjadi staff kepelatihan Manchester United, namun secara mengejutkan pada awal tahun 2012 Scholes kembali bermain dengan setan merah saat mencukur Bolton 3-0. Pertandingan pertama Paul Scholes, yang kembali dari masa pensiun, di Old Trafford sejak pertandingan perpisahan pada awal musim juga menuai pujian Ferguson. Menurut Ferguson “Scholes memiliki naluri mencetak gol, ia selalu punya itu sejak muda, dan ia mencetak gol lagi”.
7. Sir Bobby Charlton
Tidak
ada yang mewujudkan reputasi Manchester United lebih baik dari Sir
Bobby Charlton. Seorang anggota Busby Babes, diselamatkan oleh
keberuntungan, Charlton selamat dari bencana udara Munich. Setelah
selamat dari trauma bencana tersebut Charlton berusia 20, ia bermain
seolah-olah setiap pertandingan adalah didekasikan untuk para
rekan-rekan nya yang menjadi korban. Dalam karir 17 tahun bermain
dengan United, ia telah bermain dengan rekor 754 game, mencetak 247
gol. Menjadi pemain professional bersama Manchester United pada Oktober 1954,
memenangkan FA Youth Cup pada tahun 1954, 1955 dan 1956.
Bulan Agustus 1975 Sir Bobby memutuskan pensiun sebagai pemain. Pada bulan Juni 1984 Charlton menjadi direktur Manchester United, posisi yang masih berlaku sampai sekarang. Ia juga dianugerahi OBE dan CBE, dan gelar bangsawan “sir” bulan Juni 1994. Semuanya adalah bentuk apresiasi klubnya dan sepak bola Inggris atas permainan, dedikasi, kesetiaan dan totalitasnya dalam memajukan dunia sepakbola Inggris.
8. Duncan Edwards
Duncan Edwards lahir di Dudley pada tanggal 1 Oktober 1936 dan sepanjang hidupnya yang singkat mengaku
bangga menjadi duta untuk kota dimana karir sepak bola membawanya.
Duncan Edwards adalah salah satu korban bencana udara Munich. Pada Usia
17. Hebatnya, Edwards selamat dari kecelakaan itu, tetapi 15 hari
kemudian ia menyerah pada luka-lukanya, di umur 21. Edwards sudah
bermain regular dalam tim inti Manchester United. Manajer Manchester United saat
itu Matt Busby, yang memberikannya debut pertamanya di umur 16 tahun.
Mampu bermain hampir di semua sisi, Edwards memiliki kekuatan fenomenal dengan assist nya yang indah, ia disebut “pemain sepak bola yang lengkap di Inggris, mungkin juga di dunia”. Sebagai bagian dari sisi yang terkenal ‘Busby Babes’ bakatnya dengan cepat diakui oleh Inggris dan Edwards menjadi orang termuda untuk mewakili negaranya ketika ia melakukan debut hanya berusia 18 tahun dan 183 hari. Sir Bobby Charlton mengatakan : ”Kematian-Nya adalah tragedi terbesar yang pernah terjadi pada Manchester United dan sepakbola Inggris.”
9. George Best
Memiliki
kecepatan, keseimbangan, visi, kontrol bola yang luar biasa, kemampuan
untuk menciptakan peluang dan mencetak gol dari situasi yang tampaknya
tidak mungkin menjadi sebuah cerita. George Best adalah pemain yang
paling berbakat Manchester United. Pada 1964-65, bersama Denis Law, Bobby Charlton
dan David Herd, merupakan yang terbaik, tokoh kunci dalam memenangkan
gelar pertama The Reds
(sejak era pra-Munich). Bermain sebanyak 361 laga, Best telah
mengasilkan 136 goal untuk United. Ia memegang rekor gol terbanyak saat
pasca perang oleh pemain Manchester United dalam pertandingan tunggal. George
sebagai salah satu pemain terbesar yang pernah bermain. Ia sering
disebut pesepakbola selebriti modern pertama.
Sayangnya, meskipun George tidak bisa mengatasi kecanduannya dengan alkohol, sebelum mencapai umur 60 ia meninggal (November 2005) setelah lama menderita transplantasi hati. Foto terakhirnya yang muncul di publik berada di berita halaman depan News of the World pada akhir pekan sebelum ia meninggal. Ia ingin orang melihatnya, untuk memperingatkan mereka dari alkohol yang mengerikan dapat mengubah kehidupan seseorang.
10. Ryan Giggs
Ryan Giggs merupakan salah satu pemain sayap terbaik sepanjang sejarah dan
juga dikenal karena loyalitas nya bersama Manchester United. Beruntung
Sir Alex melakukan kunjungan pribadi ke rumahnya pada hari ulang
tahunnya ke 14, dan Ryan mendapatkan kesempatan bermain untuk team
favoritnya sejak kecil. Ryan menjadi pemain professional United pada
bulan November 1990 dan partai debutnya bermain di liga divisi satu
melawan Everton di Old Trafford pada 2 maret 1991.
Giggs saat ini bermain dengan klub dan satu-satunya hingga sekarang adalah Manchester United. Ia merupakan pemain terlama yang pernah membela klub ini dan merupakan pemain pertama terbanyak tampil untuk MU sepanjang sejarah (805 kali) setelah memecahkan rekor Sir Bobby Charlton (758 kali). Giggs menjadi pemain dengan memenangkan penghargaan lebih banyak dari pemain United lainnya dalam sejarah klub. Ia sudah bersama United memenangkan dua belas kali gelar juara liga (mengalahkan rekor yang disandang oleh pemain Liverpool F.C., Alan Hansen dan Phil Neal yaitu sembilan kali), empat gelar FA Cup, dua gelar League Cup dan dua gelar Liga Champions.
Dalam sejarahnya, Manchester United selalu mencetak pemain-pemain muda berkelas. Baca :10 Pemain Terbaik Manchester United. Nama-nama legendaris melenggang penuh pesona di lapangan hijau stadion kebanggaan Old Trafford untuk menyajikan permainan menawan. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkan Manager Sir Matt Busby dan Sir Alex Ferguson menjadi manager yang paling sukses menangani Manchester United menjadi tim yang besar. Siapa saja pemain muda tersebut, berikut ini 10 pemain muda terbaik sepanjang masa dari Manchester United.
1. David Pegg
Ia menjadi pemain sayap kiri yang paling dihormati dan disegani oleh team-team lawan. Sebelum akhirnya sampai pada bulan-bulan terakhir bencana (ketika ia digantikan oleh Albert Scanlon) dan telah mengumpulkan dua medali kemenangan League Championship dalam dua musim sebelum bencana Munich terjadi. Ia juga menikmati reputasinya yang patut ditiru di Eropa, tim besar seperti Real Madrid pun sudah mempersiapkan bek baru yang khusus untuk menghadang bakatnya pada semifinal Leg pertama melawan United, Maret 1957.
2. David Beckham
3. Arthur Albiston
Albiston meninggalkan Manchester United pada Agustus 1988 untuk West Bromwich Albion , dikelola oleh mantan bos Setan Merah Ron Atkinson , dengan status bebas transfer. Pada saat keberangkatannya dari Old Trafford ia adalah pemain terlama di skuad dan satu-satunya pemain yang tersisa dari masa kejayaan Tommy Docherty.
4. Gary Neville
Gary Neville adalah saudara dari pesepakbola Liga Premier dan kapten Everton Phil Neville, yang juga pemain Manchester United (dari tahun 1993 sampai 2005). Pada saat ia pensiun, ia merupakan pemain Manchester United terlama kedua yang membela tim tersebut, di belakang rekan setimnya Ryan Giggs. Neville pensiun pada 2011. Ia telah bermain 602 kali untuk Manchester United, dan 85 kali penampilannya di Timnas Inggris.
5. Norman Whiteside
Whiteside telah bermain untuk Manchester United (273 penampilan, 66 gol) sebelum karirnya berakhir dengan cidera di usia 26. Ia memenangkan Piala FA dua kali selama bermain untuk Manchester United, pada tahun 1983 dan 1985. Whiteside keluar dari tim di usia 24 tahun.
6. Paul Scholes
Pada akhir musim 2010/2011 Paul Scholes resmi pensiun dari United, setelah menghabiskan semua kariernya sampai saat ini bermain untuk klub “setan merah”. Setelah pensiun, Paul Scholes akan menjadi staff kepelatihan Manchester United, namun secara mengejutkan pada awal tahun 2012 Scholes kembali bermain dengan setan merah saat mencukur Bolton 3-0. Pertandingan pertama Paul Scholes, yang kembali dari masa pensiun, di Old Trafford sejak pertandingan perpisahan pada awal musim juga menuai pujian Ferguson. Menurut Ferguson “Scholes memiliki naluri mencetak gol, ia selalu punya itu sejak muda, dan ia mencetak gol lagi”.
7. Sir Bobby Charlton
Bulan Agustus 1975 Sir Bobby memutuskan pensiun sebagai pemain. Pada bulan Juni 1984 Charlton menjadi direktur Manchester United, posisi yang masih berlaku sampai sekarang. Ia juga dianugerahi OBE dan CBE, dan gelar bangsawan “sir” bulan Juni 1994. Semuanya adalah bentuk apresiasi klubnya dan sepak bola Inggris atas permainan, dedikasi, kesetiaan dan totalitasnya dalam memajukan dunia sepakbola Inggris.
8. Duncan Edwards
Mampu bermain hampir di semua sisi, Edwards memiliki kekuatan fenomenal dengan assist nya yang indah, ia disebut “pemain sepak bola yang lengkap di Inggris, mungkin juga di dunia”. Sebagai bagian dari sisi yang terkenal ‘Busby Babes’ bakatnya dengan cepat diakui oleh Inggris dan Edwards menjadi orang termuda untuk mewakili negaranya ketika ia melakukan debut hanya berusia 18 tahun dan 183 hari. Sir Bobby Charlton mengatakan : ”Kematian-Nya adalah tragedi terbesar yang pernah terjadi pada Manchester United dan sepakbola Inggris.”
9. George Best
Sayangnya, meskipun George tidak bisa mengatasi kecanduannya dengan alkohol, sebelum mencapai umur 60 ia meninggal (November 2005) setelah lama menderita transplantasi hati. Foto terakhirnya yang muncul di publik berada di berita halaman depan News of the World pada akhir pekan sebelum ia meninggal. Ia ingin orang melihatnya, untuk memperingatkan mereka dari alkohol yang mengerikan dapat mengubah kehidupan seseorang.
10. Ryan Giggs
Giggs saat ini bermain dengan klub dan satu-satunya hingga sekarang adalah Manchester United. Ia merupakan pemain terlama yang pernah membela klub ini dan merupakan pemain pertama terbanyak tampil untuk MU sepanjang sejarah (805 kali) setelah memecahkan rekor Sir Bobby Charlton (758 kali). Giggs menjadi pemain dengan memenangkan penghargaan lebih banyak dari pemain United lainnya dalam sejarah klub. Ia sudah bersama United memenangkan dua belas kali gelar juara liga (mengalahkan rekor yang disandang oleh pemain Liverpool F.C., Alan Hansen dan Phil Neal yaitu sembilan kali), empat gelar FA Cup, dua gelar League Cup dan dua gelar Liga Champions.
Sejarah Singkat Red Army
Red Army merupakan julukan bagi kelompok hooligans atau fans garis keras Manchester United yang lebih terkenal dengan istilah “hooligan firm”. Pada era akhir tahun 70an dan awal 80an merupakan masa dimana Red Army sangat terkenal dengan segala eksistensinya, hingga mendapatkan predikat sebagai kelompok hooligans terbesar di negeri Inggris Raya. Mereka sering kali berkelahi dengan kelompok hooligans lainnya, terutama dengan rival terberat mereka saat itu ICF (Inter CIty Firm) yang merupakan kelompok hooligans dari klub West Ham United. Red Army tampil dalam film dokumenter tahun 1985 berjudul ‘hooligan’ dimana saat itu kelompok hoolians West Ham United melakukan perjalanan away ke Old Trafford dalam pertandingan Piala FA Putaran ke-6, dan terjadi perkelahian besar dengan antara Red Army dengan ICF di sekitar Manchester seusai pertandingan.
Red Army adalah nama yang diberikan kepada away supporters Manchester United selama tahun 1970-an. Yang paling terkenal adalah pada tahun 1974-75, saat United terdegradasi dari divisi utama Liga Inggris dan bermain satu musim di divisi kedua. Red Army yang selalu menyebabkan kekacauan di seluruh negeri Inggris, mengunjungi stadion di mana mereka akan hadir lebih banyak dari pada home fans. Bersama dengan penggemar Bolton Wanderers saat itu, mereka menusuk penggemar muda Blackpool hingga tewas di belakang The Kop Spion di Bloomfield Road kota Blackpool saat pertandingan Divisi II pada tanggal 24 Agustus 1974, hal ini menyebabkan PSSI Inggris mewajibkan seluruh stadion di Inggris untuk memasang pagar tinggi.
Anggota Red Army yang paling terkenal saat itu adalah Tony O’Neill, yang memimpin kelompok tersebut pada akhir tahun 1970 hingga sekitar tahun 2001 ketika ia dilarang menginjakkan kaki di seluruh stadion sepakbola di Inggris oleh Pemerintah setempat. O’Neill telah merilis dua buku tentang hooligan firm tersebut, yaitu Red Army General pada tahun 2004 dan The Men in Black di tahun 2006 dan kini menjadi pimpinan perusahaan Champions Sport Travel penyedia jasa bagi fans United yang ingin menghadiri pertandingan away Manchester United. Judul dari The Men In Black berasal dari aggota Red Army yang dikenal selalu mengenakan pakaian serba hitam saat menonton pertandingan, dengan insiden paling dikenang adalah ketika mereka pergi untuk men-support United melawan West Ham di Upton Park, saat itu mereka menyergap para fans West Ham mengenakan balaclava.
Di saat Red Army mengunjungi suatu kota maka tempat itu akan berdengung, mereka selalu pergi dalam kelompok besar, mereka melakukan perjalanan dengan kereta api, mobil besar, bus/truk atau apapupun kendaraan yang dapat mengangkut mereka ketempat tujuan karena semangat besar mereka guna mendukung tim kesayangannya. Bahkan tidak peduli jarak yang jauh, hujan atau cerah, tetap saja mereka ada di sana, berdiri dan tidak berhenti nge-chant selama pertandingan berlangsung.
Selasa, 21 Mei 2013
10 Pemain Terbaik MU Sepanjang Sejarah
1. George Best
Simply the best. Genius. Pernah mencetak gol enam gol dalam satu
pertandingan. Publik lokal Irlandia Utara (negara asal George Best)
sering berkata,” Maradona good; Pelé better; George Best”. Pemain ini
tahun 1999 masuk di posisi 11 dalam IFFHS European Player of the
Century election, dan juga ranking 16 di the World Player of the
Century election. Best mengkombinasikan akselerasi, dua kaki,
keseimbangan, dan kemampuan menjaga bola dan mengelabui pemain lawan
yang luar biasa. Bahkan banyak orang mengatakan dia mirip Lionel Messi
di masa lampau. Ketika George Best masih berusia 23 tahun, dia sudah
bermain sebanyak 300 kali untuk MU dan merupakan pemain paling
populer di dunia saat itu. Meskipun dia pensiun dini di usia 27, tetapi
George Best adalah pemain paling bertalenta di era Matt Busby, dan
dialah the truly Busby Babes. Dia juga seorang superstar di masanya,
mirip dengan David Beckham saat ini. Best adalah sosok yang berhasil
meningkatkan derajat sepakbola dari permainan para pekerja menjadi
hiburan masa kini. Salah satu quotesnya yang terkenal adalah: “I once
said Gazza's IQ was less than his shirt number and he asked me: "What's
an IQ?”
2. Ryan Giggs
Salah satu winger terbaik dalam sejarah MU dan mungkin juga Eropa.
The Welsh Wizard adalah pemegang rekor caps terbanyak untuk MU
(melewati rekor Bobby Charlton), dan masih aktif bermain sampai saat
ini. Winger kidal ini terkenal akan akselerasinya yang cepat menyisir
sisi kiri lapangan dan di usia yang semakin bertambah, dia lebih
visioner dengan umpan-umpannya yang akurat. Gol melawan Arsenal di
semifinal FA Cup tahun 1999 mungkin adalah gol terbaiknya. Berlari
membawa bola lebih dari setengah lapangan setelah memotong umpan dari
Vieira, dia melewati 4 pemain Arsenal dan di sudut sempit dia berhasil
menaklukkan David Seaman lewat tendangan kerasnya. Selain itu di tahun
yang sama dia juga berhasil membuat gol di masa injury time yang
menyelamatkan MU dari kekalahan atas Juventus pada semifinal leg I
Champions League di Old Trafford. Giggs merupakan salah satu pemain
penting dalam keberhasilan MU meraih treble winner di tahun 1999. Giggs
sekarang bersama Paul Scholes, sebagai pemain yang tersisa sejak
memenangi treble, memimpin barisan muda MU mencoba meraih trofi ke 20
Liga Inggris. Giggs juga dinobatkan sebagai pemain terbaik United
sepanjang masa dalam polling internasional di tahun 2011 lewat web
resmi klub.
3. Bobby Charlton
17 tahun menjadi pemain MU dan merupakan pencetak gol terbanyak bagi
MU sepanjang masa, 249 gol dari 758 pertandingan. Bobby Charlton juga
merupakan kunci penting MU meraih gelar European Cup atau sekarang
lebih dikenal dengan Champions League di tahun 1968, mengikuti gelar
Liga di tahun sebelumnya. Rataan gol nya mungkin bukan yang paling
bagus, tetapi dia adalah figur penting dalam kesuksesan MU meraih
kejayaan di masanya. Dia juga pemegang rekor penampilan terbanyak kedua
untuk MU di bawah Ryan Giggs. Pemenang Ballon D’Or tahun 1966, di tahun
yang sama dia menjadi skuad Inggris yang berhasil memenangi Piala
Dunia, satu-satunya gelar mayor bagi Inggris yang pernah mereka dapat.
Ada sedikit cerita menarik ketika MU melawan Munchen di final Champions
League 1999. Bobby Charlton sudah meninggalkan bangku penonton ketika
pertandingan memasuki menit ke 90. Ketika dia berada di luar, dia
mendengar sorakan penonton dan tahu bahwa United berhasil menyamakan
kedudukan. Sir Bobby berusaha cepat-cepat kembali lagi ke bangku
penonton tetapi ternyata ada sorakan lagi sesaat sebelum dia masuk ke
tribun dan dia menyadari bahwa dia ketinggalan dua gol telat United
yang berhasil membalikkan kedudukan.
4. Denis Law
Striker tertajam milik MU. Finisher terbaik dan Law duduk di posisi
kedua di barisan daftar pencetak gol terbanyak untuk MU sepanjang masa.
Dia sangatlah tajam. 46 gol yang dicetaknya di musim 1963-1964
membuatnya menjadi pemain United yang mencetak gol paling banyak di
semua kompetisi dalam satu musim. Dia juga mencatatkan hattrick
terbanyak untuk MU yaitu sebanyak 18 kali. Mengantar MU menjuarai liga
di musim 1964/1965 (sekaligus menjadi top scorer liga) dan 1966/1967.
Salah satu skuad yang membawa MU menjadi juara Liga Champions (European
Cup) di tahun 1968 meskipun di semifinal dan final dia tidak bermain.
Legenda ini telah dibuatkan patungnya di stadion Old Trafford,
berdampingan dengan Bobby Charlton dan George Best, dan merupakan
pemain idola dari Alex Ferguson. Walaupun begitu, pemain ini pernah
membuat fans United sakit hati di tahun 1974 ketika membela Manchester
City, gol nya mengirim United degradasi ke divisi dua saat derby
Manchester. Law mengaku bahwa dia sangat sedih dan sebenarnya tidak
ingin mencetak gol yang kemudian membawa United turun kasta, karena
perasaan bersalahnya terus dibawa sampai sekarang.
5. Paul Scholes
Jika dalam dunia sepakbola ada istilah tentang fantasista, maka di
MU bagi saya Scholes adalah orangnya meskipun dia bukanlah seorang
attacking midfielder atau free role yang lazim bagi seorang fantasista.
Paul Scholes adalah gelandang komplet. Seorang passer dan pembagi bola
yang bagus, umpan side to side maupun satu dua sentuhan yang akurat,
box to box, dan shooter jarak jauh yang spesial. Saya selalu mengingat
gaya klasik 4-4-2 monoton MU dimana Scholes sering memberi umpan
diagonal area kepada Giggs di sisi kiri ataupun Beckham di sisi kanan
dengan sangat tepat. Scholes adalah idola Xavi muda, dan di usianya
yang sudah 38 tahun, kemampuannya masih terhitung yang terbaik di
antara semua gelandang MU meski fisik, stamina, power, dan shoot jarak
jauhnya sudah menurun.
6. Eric Cantona
Cantona adalah pemain yang pintar, flamboyan, dan punya pengaruh
sangat penting dalam permainan Manchester United. Publik tentu masih mengingat
tendangan kungfunya kepada seorang penonton sebagai hal negatif yang
melekat padanya, tetapi dia adalah pemain yang istimewa. Cantona
bergabung dengan MU di pertengahan musim 1992/1993, dan membantu MU
meraih gelar Liga secara mengejutkan karena dalam setengah musim
sebelum dia datang, MU dalam posisi tertinggal dengan Aston Villa,
Blackburn Rovers, dan Queen Park Rangers. Cantona membawa gelar Liga
lagi bagi MU di musim berikutnya dan menjadi duet maut bersama Mark
Hughes dengan di belakangnya ada gelandang kreatif macam McClair.
Selain gelar Liga, Cantona juga memenangi FA Cup dan PFA Player of the
Year. Kehebatan Cantona ternyata diikuti perangainya yang bengal.
Sering mendapat kartu merah, pernah meludah kepada seorang penonton,
menendang pemain Crystal Palace diikuti dengan kungfu kick nya ke arah
suporter Palace. Cantona dianggap membawa perbedaan di MU, ketika dia
tidak sedang main karena masih dalam masa hukuman larangan bertanding,
MU kalah dalam perebutan gelar melawan Blackburn. Di musim berikutnya
Cantona comeback ke lapangan dan kembali membawa United meraih double
winner, gelar Liga dan FA cup. Yes, he is the King, mengantar United
meraih 4 gelar Liga dalam 5 musim (1 musim runner up karena Cantona
menjalani masa hukuman) cukup untuk membuatnya masuk dalam daftar
legenda United.
7. Peter Schmeichel
8. Christiano Ronaldo
Ronaldo adalah fenomena. Dia dibeli karena penampilan luar biasanya
ketika MU menghadapi klub nya saat itu, Sporting Lisbon, dalam sebuah
partai persahabatan yang dimenangkan Sporting dengan skor 3-1. Ronaldo
sendiri mencetak 2 gol untuk kemenangan Sporting. Dalam perjalanan
pulang, para pemain United membicarakannya dan akhirnya kemudian dia
didatangkan ke Old Trafford pada tahun 2003 untuk mewarisi nomor 7
milik David Beckham. Tidak diragukan lagi, dia adalah salah satu
talenta terbaik milik . Sebagai seorang winger, Ronaldo sangat tajam.
Dia bisa mencetak gol melalui kepala, kaki kanan, maupun kaki kirinya.
Seorang eksekutor pinalti dan tendangan bebas yang mumpuni, pelari yang
sangat cepat di lapangan bahkan ketika dia masih membawa bola, selain
itu kemampuannya melewati pemain lawan membuat klub lain selalu
menempel Ronaldo dengan dua pemain ketika dia membawa bola. Tahun 2008
adalah tahunnya Ronaldo. Dia seolah memenangkan semuanya sendirian.
Membawa pulang semua gelar individual dan membawa United meraih duoble
winner (Premier dan Champions League). Ronaldo meninggalkan Manchester United
tahun 2009, memecahkan rekor transfer dunia senilai 80 juta pound dan
memulai masa legendarisnya di Real Madrid.
9. Bryan Robson
10. Roy Keane
Saya dalam keadaan sangat dilema ketika harus memilih Roy Keane atau
Wayne Rooney di daftar ini, tetapi saya yakin Rooney akan masuk daftar,
bahkan di nomor satu, ketika nanti dia pensiun sebagai pemain
Manchester United. Untuk Roy Keane, dia adalah tipe pemain yang akan
dibutuhkan semua manager/pelatih di muka bumi untuk ditempatkan di
tengah. Dia tidak pernah mundur dari konfrontasi, ball winner,
mengcover lapangan tengah dengan sangat luar biasa, dan kadang mencetak
gol penting. Pemain ini tidak pernah sepi dari kontroversi dan lumayan
sering mendapat kartu merah. Walaupun begitu, Roy Keane selalu
memberikan 100 persen dari dirinya. Partai yang paling banyak diingat
orang adalah ketika melawan Juventus di semifinal Liga Champions tahun
1999, dia bermain luar biasa dan berhasil membawa MU membalikkan
kedudukan dengan skor 3-2 setelah tertinggal 2-0. Lampard pernah
berkata kalau pemain yang paling dia takuti adalah Keane. Lampard akan
lebih memilih cepat-cepat mengoper bola daripada harus berhadapan
dengan Roy Keane.
Langganan:
Postingan (Atom)