Ornamen di dalam rumah kita bisa berasal dari benda ataupun
permainan warna, kamar tidur juga bisa memiliki keindahan ornamen yang berasal
dari perpaduan warna. Warna merah, kuning, biru, hijau, dan jingga bisa di
padupadankan dengan harmonis untuk
mempercantik suasana kamar tidur.
Warna primer dalam spektrum cahaya mencakup warna merah,
biru dan kuning. Jika wrana tersebut disatukan maka akan menjadi warna putih.
Dengan demikian warna tersebut menjadi warna komposisi temperatur warna yang
seimbang. Sementara itu, warna komplementer yakni warna yang berseberangan pada
lingkaran warna. Sebagai contoh, hijau dan jingga menjadi warna komplementer
dari merah dan biru.
Kehadiran dua warna komplementer akan menciptakan kontras
sebab warna tersebut membawa atmosfer sejuk dan hangat, serta melengkapi.
Polesan warna komplementer juga mengandung kesan lebih hidup dan bergairah.
Agar warna kelima itu menonjol, aplikasikan pada furniture yang berwarna dasar
putih.Setelah mengolah warna, kita bisa membuat suasana menjadi apik dengan
permainan cahaya. Ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan, semisal fungsi,
daya, warna cahaya, jenis lampu, dan peletakannya.
Untuk memulai merencanakan pencahayaan, mari mengenal
berbagai tipenya, Berdasarkan buku Color, Space, Style yang ditulis Chris
Grimley dan Mimi Love, ada empat tipe pencahayaan berdasarkan fungsinya.
Pertama penerangan umum (ambient lighting ). Penerangan ini sebaikanya
terdiri atas berbagai titik lampu dan dilengkapi dimmer sehingga cahaya
dapat diatur berdasarkan kebutuhan.
Kedua, pencahayaan sebagai pusat perhatian ( focal
lighting ). Chandeliers adalah salah satu contoh focal lighting. Lampu
model ini umumnya menjadi pembesut perhatian (focal point ) pada suatu
ruangan. Ketiga pencahayaan untuk aktivitas khusus (task lighting ).
Fungsi yakni memfasilitasi kegiatan tertentu, seperti membaca dan bekerja.
Contohnya lampu baca pada meja belajar.
Keempat, pencahayaan untuk menyorot obyek-obyek khusus (accent
lighing ). Tugas penerangan ini yaitu menghidupkan suasana ruangan dan
menghadirkan kesan tertentu. Pencahayaan ini lebih diarahkan untuk menerangi
obyek-obyek yang dianggap menarik, seperti artwork, perabot, atau detail
arsitektur.