Pada periode 1970-1980 kedua kota sama-sama menderita karena kelesuan ekonomi yang melanda seluruh dunia. Tapi penduduk Liverpool masih bisa terhibur oleh penampilan The Reds yang mencapai puncaknya pada periode ini. Mereka juara liga 5 kali di masa ini. Sebanyak lima kali juga merebut trofi di level Eropa.
Sementara di saat yang sama Manchester United (dan juga Manchester City) tengah mengalami periode lesu darah paling kelam dalam sejarah mereka. Ini menghasilkan semacam balas dendam dari Liverpool dalam bentuk ejekan-ejekan yang mendidihkan darah warga Manchester.
Mungkin juga kebangkitan Manchester diawali dari masa itu. Sebab setelah itu, giliran grafik prestasi The Reds yang terus menurun. Sampai hari ini, rivalitas keduanya secara statistik membuktikan MU lebih unggul 72 vs 62, dengan 51 laga lainnya draw. Tidak heran jika pertarungan keduanya merupakan salah satu yang paling ditunggu, bukan saja di Inggris tapi juga di seluruh dunia. Laga derby Inggris terakhir berujung dengan skor 2-1 untuk tuan rumah MU, meski di 3 laga sebelumnya Liverpool yang menang atau draw.
Saking kerasnya persaingan antar keduanya, tak ada transfer pemain antar kedua klub sejak tahun 1964. Kalau pun ada pemain salah satu klub yang akhirnya bermain di klub rivalnya, mereka melalui klub lainnya terlebih dulu, misalnya adalah Michael Owen yang terlebih dulu main di Real Madrid dan Newcastle United. Selain itu juga ada nama legendaris Paul Ince yang terlebih dulu main di Inter Milan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar