Minggu, 14 Juli 2013

10 Fakta Tragedi Munich 1958 Manchester United


@maulanairsana - Bagi sebagian orang mungkin tanggal 6 Februari hanyalah sebuah hari biasa
saja. Tapi tidak untuk pecinta sepakbola baik di Indonesia maupun seluruh dunia, apalagi para
fans "Setan Merah". Dimana pada 6 Februari 1958 merupakan salah satu sejarah kelam bagi
dunia persepakbolaan khususnya Manchester United (MU). Ya, tepat pada hari bersejarah
tersebut, tim muda berbakat Manchester United "The Busby Babes" mengalami kecelakaan
pesawat mengerikan. Berikut 10 Fakta Tragedi Munich 1958 Manchester United


1. Tempat dan Waktu Tragedi
Tragedi München 1958 terjadi di Bandar Udara Munich-Riem, München, Jerman pada tanggal
6 Februari 1958 pukul 15.04 waktu setempat. Kecelakaan terjadi ketika British European
Airways Penerbangan 609 jatuh pada usaha ketiganya untuk lepas landas dari kubangan
lumpur yang menyelimuti landasan.


2. Jumlah Penumpang
Di dalam pesawat terdapat para pemain Manchester United yang bersinar kala itu , dijuluki
“Busby Babes”, bersama dengan sejumlah pendukung dan wartawan. 20 dari 44 orang di
pesawat tewas dalam kecelakaan. Yang terluka, beberapa di antaranya sudah tak sadarkan
diri, dibawa ke Rumah Sakit Rechts der Isar di Munich di mana 3 orang meninggal, sehingga
yang selamat hanya 21 orang.

3. Pesawat Transit di Munich
Tim dalam perjalanan kembali dari sebuah pertandingan Piala Eropa 1957-1958 di Beograd,
Yugoslavia, melawan Red Star Belgrade, tetapi harus berhenti di Munich untuk mengisi bahan
bakar, sebagai akibat dari perjalanan non-stop Belgrade ke Manchester, yang di luar batas
kemampuan jangkauan pesawat sekelas Airspeed Ambassador.

4. Gangguan Mesin
Setelah mengisi bahan bakar, sang pilot, Kapten James Thain dan kopilot Kenneth Rayment,
mencoba lepas landas maksimal dua kali, tetapi harus membatalkan kedua upaya tersebut
karena gangguan di mesin. Takut bahwa mereka akan terlambat jadwal, Kapten Thain menolak
menginap di Munich dan memilih melakukan upaya lepas landas untuk ketiga kalinya.


5. Pesawat Tergelincir dan Meledak
Pada saat upaya ketiga, mulai turun salju, menyebabkan lapisan lumpur di ujung landasan.
Ketika pesawat menyentuh lumpur, pesawat kehilangan kecepatan, membuat pesawat tidak
dapat lepas landas. Pesawat menabrak pagar dan melewati ujung landasan, sebelum sayap
pesawat membentur rumah terdekat sehingga sobek.
Khawatir bahwa pesawat akan meledak, Kapten Thain menyuruh para penumpang yang
selamat pergi menjauh sejauh mungkin. Meskipun demikian, kiper Manchester United Harry
Gregg tetap di dekat bangkai pesawat untuk menarik korban yang selamat dari reruntuhan
pesawat.

6. Penyebab Kecelakaan Sebenarnya

Sebuah penyelidikan oleh pihak berwenang bandara Jerman Barat awalnya menyalahkan
Kapten Thain untuk kecelakaan tersebut, mengklaim bahwa dia telah gagal untuk
menghilangkan es yang membeku pada sayap pesawat, yang dianggap sebagai penyebab
kecelakaan, meskipun pernyataan yang bertentangan muncul dari para saksi mata.
Kemudian ditetapkan bahwa kecelakaan itu, pada kenyataannya, disebabkan oleh kubangan
lumpur campur salju di landasan pacu, yang mengakibatkan pesawat yang tidak mampu
mencapai kecepatan minimum untuk lepas landas. Nama Thain akhirnya menghilang pada
tahun 1968, sepuluh tahun setelah kejadian.


7. Kata MUNICH 1958
Sebenarnya penggunaan abreviasi Man.United itu sering digunakan fans United di era 70-an,
kemudian berkembang menjadi suatu idiom yang digunakan untuk meledek United dengan
Man Yoo thing, sehingga banyak fans United yang kurang senang disebut Man.United. Salah satu
indikasinya ialah dari kata MUNICH 1958 sendiri yang sering digunakan para fans lawan untuk
menjelekkan atau memperolok tragedi tersebut
M = Man
U = U
N = Never
I = Intended
C= Coming
H = Home
1958 = 1+9+5+8 = 23 korban tewas.


8. The Munich Memorial
Sebagai salah satu bentuk penghormatan pada para korban Tragedi Munich 1958, Pihak klub
membuat Plakat Memorial Munich yang saat ini berdiri di sisi tribun East Stand. Bentuknya
adalah replika Old Trafford jika dilihat dari udara.
Porselen kaca warna hijau digunakan untuk membuat bagian lapangan. Kata-kata ditulis
dengan tulisan hitam dan emas, membentuk catatan dan nama-nama pemain yang menjadi
korban tragedi tersebut. Selain Plakat Memorial Munich, salah satu bentuk penghormatan lain
yang diberikan bagi para pahlawan United tersebut adalah Jam Memorial Munich yang juga di
tempatkan di salah satu sudut di Old Trafford.

9. Lagu Untuk Mengenang Tragedi München
Pada tahun 1958, The Spinners, sebuah band folk dari Liverpool mengeluarkan album
"Quayside Songs Old and New" yang berisikan sebuah lagu berjudul "The Flowers of
Manchester" yang didedikasikan untuk The Busby Babes. Pada 2004, Steven Patrick
Morrissey, atau lebih dikenal dengan Morrisey juga membuat sebuah lagu yang
mengungkapkan kerinduannya terhadap The Busby Babes.
Albumnya yang berjudul "Irish Blood English Heart" memuat lagu berjudul "Munich Air Disaster
1958". Yang paling anyar adalah sebuah band dari Sunderland bernama The Futureheads.
Mereka merilis album kedua mereka pada 2005 yang memuat lagu "News and Tributes". Lagu
ini mereka buat untuk mengenang tragedi Munich 1958.






10. Kru Pesawat, Wartawan, Pemain dan Staf Manc.United yang Tewas
Geoff Bent
Roger Byrne
Eddie Colman
Duncan Edwards (selamat dari kecelakaan, tapi meninggal 15 hari kemudian)
Mark Jones
David Pegg
Tommy Taylor
Liam “Billy” Whelan
Walter Crickmer, sekretari klub
Tom Curry, trainer
Bert Whalley, kepala pelatih Wartawan dan Jurnalis
Alf Clarke, Manchester Evening Chronicle
Donny Davies, Manchester Guardian
George Follows, Daily Herald
Tom Jackson, Manchester Evening News
Archie Ledbrooke, Daily Mirror
Henry Rose, Daily Express
Frank Swift, News of the World (juga mantan kiper Inggris dan Manchester City; meninggal
dalam perjalanan menuju rumah sakit)
Eric Thompson, Daily Mail Penumpang lain
Bela Miklos, agen perjalanan
Willie Satinoff, supporter, dan teman dekat Matt Busby
Kaptain Kenneth “Ken” Rayment, kopilot (selamat dari kejadian tetapi mengalami cedera
parah dan meninggal tiga minggu setelahnya di rumah sakit setelah mengalami gegar otak)
Tom Cable (seorang pramugara)


Follow My Twitter ---> @maulanairsana #GGMU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar