Senin, 12 Agustus 2013

Keliling Di Solo Spirit Of Java


@maulanairsana - Solo atau juga disebut Surakarta sebuah kota di Jawa Tengah kalau di tempuh dari Jakarta ± 512 km. Kota yang pernah di pimpin oleh Joko Widodo ini mempunyai semboyan BERSERI yang berarti Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah. Dan sebagai pusat kebudayaan Jawa solo juga membuat slogan yaitu Solo The Spirit Of Java atau boleh dikatakan Jiwanya Jawa cukup menarik untuk dijadikan tujuan berlibur. Selain kotanya yang erat sekali dengan Budaya, solo mempunyai kuliner yang enak & hemat. Banyak sekali tempat wisata yang kita mau kunjungi di solo.

Keraton Kasunan Surakarta


Wisata yang terdapat patut kita kunjungi di pusat kota solo adalah Keraton Surakarta atau lengkapnya dalam bahasa Jawa disebut Karaton Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1773. Kalau kita pas berlibur bertepatan dengan Maulid Nabi SAW, di Keraton Surakarta menggelar acara upacara sekaten, konon upacara sekaten sudah ada sejak Kerajaan Demak. Upacara ini sebenarnya di peringati sebagai kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di akhir acara di tutup dengan sebutan Gunungan Mulud.

Masjid Agung Surakarta


Ya....Masih di area Keraton Surakarta, Terdapat Masjid Agung Keraton Surakarta Masjid Agung dibangun oleh Sunan Pakubuwono III tahun 1763 & selesai pada tahun 1768, Menempati lahan seluas 19.180 meter persegi, kawasan masjid dipisahkan dari lingkungan sekitar dengan tembok pagar keliling setinggi 3,25 meter. Masjid ini merupakan masjid dengan katagori Masjid Jami, yaitu masjid yang digunakan untuk salat berjamaah dengan ukuran makmun besar (misalnya salat Jumat dan salat Ied). Dengan status sebagai masjid kerajaan, masjid ini juga berfungsi mendukung segala keperluan kerajaan yang terkait dengan keagamaan, seperti Grebeg dan festival Sekaten


Kalau di liat dari segi Arsitekturnya Masjid Agung Keraton Surakarta ini terlihat kokoh dan gagah ketika kita melihat Pilar-pilar Masjid tersebut sob, walaupun usianya sudah ratusan tahun. Dan kalo di kita liat-liat dari Masjid yang di bangun tahun 1700 di seluruh Nusantara kebanyakan Pilarnya dari Kayu yang kokoh dan kuat, berbeda dengan Masjid-Masjid zaman sekarang. Tetapi tempat ibadah dimana pun tidak diliat dari segi bagus atau tidaknya sebuah bangunan. Yang terpenting kekhusyukan kita beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.



Kampung Batik Laweyan


Kota batik di Pekalongan....Bukan Jogja juga bukan Solo....masih inget lagu ciptaan Slank,,,Yuk kita liat Sejarahnya Batik di Kota Solo sob, Selain kampung Batik Kauman, Kampung Batik Laweyan juga memiliki sejarah batik solo,Kampung Batik Laweyan terletak tidak jauh dari pusat keramaian kota solo, jika kita ingin mengenal sejarah batik Solo kampung Laweyan adalah salah satunya, kalau kita liat di sisi dinding tembok disitu tercatat usia kampung batik Laweyan yaitu tahu 1546 M.

Dan kalau sobat ingin berkunjung ke kampung Laweyan paling pas saat ada festival batik di Solo, karena batik yang dijual murah alias diskon. Selain di sebut Kampung Batik, Laweyan juga terkenal dengan bentuk gaya bagunannya, kebanyakan di sini rumah pengusaha batik yang bagunannya di pengaruhi oleh unsur budaya Jawa, Eropa, Cina dan Islam.


Memang sih wisata yang saya kunjungi kurang sob...masih banyak tempat-tempat wisata di Kota Solo yang saya belum kunjungi seperti Air Terjun Tawangmanggu, Stadion Manahan, Candi Prambanan, Waduk Gajah Mungkur, Dll....dan sekarang kita ke wisata kuliner Solo sob,


Nasi Liwet


Nasi Liwet merupakan makanan khas di kota Solo yang paling terkenal. Adalah beras yang dimasak dengan kaldu ayam yang membuat nasi terasa gurih dan beraroma lezat sob pastinya. Nasi tersebut dicampur dengan sayur labu yang dimasak sedikit agak pedas, telur pindang rebus, daging ayam yang disuwir kaya di bubur, kumut(terbuat dari kuah santan yang dikentalkan). Disajikan dengan memakai daun pisang yang dipincuk tradisional banget ya sob. katanya sih nasi Liwet yang enak dan ramai pengunjungnya yaitu warung nasi Liwet Wongso Lemu, di daerah Keprabon dan di sekitar bundaran Solo Baru.

Sate Buntel


Memang betul dah sob, kalau di Seluruh Dunia, Indonesia lah sebagai pusatnya kuliner....kalau di Madura kita kenal sate ayamnya sebagai khas P.Madura....di Padang sate dagingnya yang di iris tipis.....Nah kalau di Kota Solo sate yang terkenal adalah Sate Buntelnya sob,,,bukan bantal...hehehe...Sate Buntel sate kambing yang di cincang, di kasih bumbu bawang dan merica, kemudian di buntel / di bungkus sama lemak kambing, dan di santap dengan kecap, irisan cabe rawit, bawang merah, kol dan tomat. mantab sob harus di coba ! rugi ke Kota Solo kalau gak mencicipin Sate Buntel, ada salah satu warung sate Buntel yang ramai yaitu di Jl. Sutan Syahrirno No.39 Widuran.

Makanan yang berat-berat sudah di cicipin nah sekarang kita beralih ke makanan yang ringan dan mencari minuman yang segar.


Serabi Notosuman & Es dawet


Di daerah Notosuman Solo ini terdapat kudapan yang enak dan gurih, Serabi. bukan sembarang serabi nih sobsoalnya konon di sini mereka berasal dari satu keturunan yang sama, yaitu Hoo Gek Hok, yang mendirikan usaha ini sejak tahun 1923, Salah satu yang terkenal di daerah Notosuman yaitu Serabi Ny. Handayani, karena ramainya pembeli, di sarankan anda harus memesan dahulu melalui telepon. Namun harus di ambil tepat waktu sesuai janji. Selain itu Serabi di Notosuman berbeda dengan harga Serabi di Jl.Slamet Riyadi, ya mungkin karena rasa dan sudah sejak dulu sob.


Setalah kita ke Notosuman kita meluncur ke Pasar Gedhe di Pasar Gedhe ini terdapat Es Dawet yang sudah terkenal dari mulut ke mulut, Es Dawet Bu Dermi disini berbeda dengan kebanyakan Es Dawet di kota Bandung sob, karena Es Dawet ini memakai telasih dan ketan hitamnya.Untuk 1 porsi Es Dawet ini cukup membayar Rp.5000,-




Jalan Slamet Riyadi


Jalan Slamet Riyadi adalah salah satu jalan raya utama di Kota Solo. Pernah dinobatkan sebagai jalan terpanjang se-Asia Tenggara, jalan ini memanjang ke timur mulai dari Tugu Purwosari hingga Bundaran Gladag. Dahulu sebelum berbenah seperti sekarang ini, jalan tersebut bukanlah sesuatu yang menarik. Pada jaman penjajahan Belanda jalan ini bernama Jalan purwosari atau Poerwasariweg. (wikipedia.org)

Jalan Slamet Riyadi kini menjelma menjadi sebuah nama jalan yang sangat aktif di Kota Solo, bahkan mungkin di seluruh Indonesia. Banyak kegiatan dan event diadakan disini, menjadikan Jalan Slamet Riyadi pantas disebut sebagai sarana umum yang manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat.
Pusat bisnis kota Solo terletak di sepanjang jalan Slamet Riyadi. Beberapa bank, hotel, pusat perbelanjaan, restoran internasional, hingga tujuan wisata dan hiburan terletak di sepanjang jalan protokol ini. Pada hari minggu pagi,Sama halnya dengan kota Jakarta jalanan Slamet Riyadi khusus ditutup untuk kendaraan bermotor (Solo Car Free Day) sebagai bagian dari tekad pemda untuk mengurangi polusi. di sisi jalan terdapat  Citywalk yang di khususkan untuk para pejalan kaki dan pengendara sepada saja.

Dan di Jl.Slamet Riyadi lah satu-satunya di Indonesia yang jalan utamnya di lintasi Rel Kereta Api yang masih beroperasi hingga kini sob. terkadang kereta apa dari Wonogiri melintas di sepanjang Jl. Slamet Riyadi, sebagai penarik wisata Domestik maupun Mancanegara pemkot Solo bekerja sama dengan Kereta Api mengoprasikan kereta wisata yang di beri nama dengan sebutan Sepur Kluthuk Jalarada. Kereta ini 
beroperasi 2 kali dalam seminggu, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu dengan rute Stasiun Purwosari menuju Stasiun Sangkrah. Menempuh jarak sekitar 5,6 km, rute tersebut melintasi Jalan Slamet Riyadi yang juga jalan utama Kota Solo. di sini sobat harus merogoh kocek yang cukup lumayan, ada paket 25 orang, paket 35 orang, dan paket 80 orang. Untuk satu kali perjalanan, Anda harus membayar Rp 3.250.000. Harga tersebut sebanding dengan bahan bakar yang diperlukan kereta uap ini, yaitu sekitar 5 meter kubik kayu jati. Namun, bukan berarti Anda harus mengumpulkan 80 orang terlebih dahulu. Sepur Kluthuk Jaladara juga punya paket khusus untuk wisatawan. tapi sih Harga mahal tersebut pastinya terbayar dengan pengalaman yang tidak akan Anda dapatkan tidak ada di tempat lain. 



Selain Kereta Api Kluthuk Jalarada, Solo juga memiliki moda tansportasi wisata yang hanya ada di satu-satunya juga di Indonesia sama seperi halnya Sepur Kluthuk Jalarada , pada 9 April 2012. Bis tingkat wisata berwarna merah yang terlihat gagah dengan atap yang bisa dibuka, semakin memanjakan wisatawan di kota Solo. Yang di beri nama dengan bis Werkudara. Bis tingkat Werkudara beroperasi tiap Sabtu dan Minggu. Tiket bisa Kamu dapatkan dengan harga Rp. 20.000,- per orang dalam sekali trip. Pembelian dan pemesanan tiket dilakukan pada Sabtu-Minggu mulai pukul 08.00 WIB di kantor Dishub dan DLLAJ Surakarta di belakang stadion Manahan. Bis tingkat Werkudara juga melayani pemesanan dalam bentuk carteran/rombongan dengan harga Rp. 800.000 dengan waktu maksimal 3 jam perjalanan. Pemesanan untuk carteran dilakukan maksimal 3 hari sebelum keberangkatan dengan Dp 25% sebagai tanda jadi. Semoga dengan pindahnya mantan Walikota Solo, Joko Widodo ke DKI Jakarta dapat mengangkat kebudayaan Jakarta yang mulai punah, untuk di lestarikan kembali,

Perjalan wisata di Kota Solo belum semuanya di kunjungi, masih banyak temptat-tempat yang lebik menarik di kunjungi, memang banyak yang harus kita pelajari dari Kultur Budayanya...dan sebagai penutup yang sering sekali di katakan Wong Solo.


" Sugeng Rawuh wonten kutha Solo, Welcome to Solo City, Selamat Datang di Kota Solo."





1 komentar: